Di Negeri Tanpa Ayah, perannya tajam di luar rumah, tapi tumpul di dalam rumah. Di Negeri Tanpa Ayah, kekecewaan di tempat kerja ia tumpahkan ke dalam rumah.
Di Negeri Tanpa Ayah, sibuk berangkat kerja sebelum anaknya membuka mata, lelah pulang kerja setelah anaknya tertidur tanpa doa. Di Negeri Tanpa Ayah, anak-anaknya jarang diajak bicara.
Di Negeri Tanpa Ayah, sekalinya diajak bicara justru ditegur keras karena anaknya tak sehebat dirinya. Di Negeri Tanpa Ayah, ia hanya ada dengan anaknya, tapi tidak bersama dengannya.
Di Negeri Tanpa Ayah, anak-anak tak berani memutuskan untuk dirinya.
Di Negeri Tanpa Ayah, anak-anak mendewasa hanya usia, tak mendewasa pemikirannya.
Di Negeri Tanpa Ayah, para ibu gagal menjadi madrasah.
Di Negeri Tanpa Ayah, para ibu menjadi madrasah, tapi tak punya kepala sekolah.
Genre Buku: Parenting Islami
Soft Cover, 276 Hal: 21 cm x 14,8 cm
Cetakan Kesatu, Juni 2024