Memangnya kenapa kalau menjadi ibu yang tidak sempurna?
Apakah dunia akan berhenti berputar jika kita tidak sesuai dengan ekspektasi sekitar?
Menjadi ibu itu bukan sekadar melahirkan, menjadi ibu adalah soal memberikan teladan di setiap ujian kehidupan.
Apa yang dikejar dari kesempurnaan menjadi ibu? Tentu bukan sanjungan semu, tetapi rida Allah yang dituju.
Tenang saja, ibunda para ulama juga tidak sempurna, lalu apa yang mereka lakukan untuk mengatasi ketidaksempurnaan itu?
Jika ibunda para ulama tidak sempurna, bagaimana anak-anak mereka bisa menjadi luar biasa?
Jika ibunda para ulama tidak sempurna, kenapa mereka bisa bertahan di tengah ketidaksempurnaan yang ada di hidupnya?
Jika ibunda para ulama tidak sempurna, bagaimana mereka bisa mengasuh anak-anak mereka?
Ketidaksempurnaan mereka justru menjadi pelajaran: anak-anak luar biasa itu tidak lahir dari ibu yang bebas dari salah, tetapi dari ibu yang tidak pernah menyerah.