Apa yang dikejar dari kesempurnaan menjadi ibu? Tentu bukan sanjungan semu, tetapi rida Allah yang dituju. Tenang saja, ibunda para ulama juga tidak sempurna, lalu apa yang mereka lakukan untuk mengatasi ketidaksempurnaan itu? Jika ibunda para ulama tidak sempurna, bagaimana anak-anak mereka bisa menjadi luar biasa? Jika ibunda para ulama tidak sempurna, kenapa mereka bisa bertahan di tengah ketidaksempurnaan yang ada di hidupnya? Jika ibunda para ulama tidak sempurna, bagaimana mereka bisa mengasuh anak-anak mereka?